Senin 02 Sep 2013 16:58 WIB

Tak Perlu Memukul, Ini Cara Mendisplinkan Anak

Mengajarkan disiplin bisa dilakukan sambil bermain
Foto: Parents
Mengajarkan disiplin bisa dilakukan sambil bermain

REPUBLIKA.CO.ID, Anak-anak memerlukan disiplin. Mendisiplin anak sering dikaitkan dengan menghukum, memukul anak agar ia bisa belajar bahwa perilakunya tak bisa diterima.

Sesungguhnya, disiplin bukan berarti memukul. Tapi, mengajar dan membuat anak mengerti. Anda bisa melakukan disiplin tanpa menggunakan hukuman fisik. Disiplin bisa berhasil bila Anda mempunyai hubungan baik dengan anak. Banyak saran dari banyak pakar membuktikan bahwa ada banyak jalan yang bisa dilakukan tanpa perlu memukul atau berteriak di telinga buah hati kita. Berikut rangkuman kami:

* Dalam disiplin harus ada aturan dan konsekuensi. Jadi, Anda harus memutuskan suatu rencana disiplin sebelum munculnya masalah.

* Pastikan hubungan Anda dengan anak terjalin secara positif. Jika tidak, upayakan agar lebih baik.

* Ajarkan apa yang Anda inginkan. Bila anak masih kecil, nyatakan dengan jelas dan tunjukkan.

* Pujilah bila anak mau bekerja sama dengan Anda. Memberikan banyak perhatian pada perilaku yang tidak kita sukai sering kali malam membuat anak semakin sering melakukannya.

* Alihkan atau tawarkan alternatif lain jika anak melakukan sesuatu yang tidak Anda sukai. Jangan marah-marah.

* Beri pilihan pada kegiatan yang sama pada anak. Misalnya, ''Adik boleh memukul kaleng tapi di halaman belakang atau kalau di dalam main yang tenang-tenang saja, ya?''

* Biarkan anak menerima konsekuensi perbuatannya. Cara ini membantu anak untuk belajar dari apa yang sudah dikerjakannya. Jangan biarkan konsekuensi terlalu lama dari perbuatan anak sehingga kehilangan maknanya.

* Abaikan hal-hal yang tidak terlalu prinsipil. Hal yang remeh-temeh biasanya akan berhenti jika tak ada yang memerhatikan. Simpan energi pada masalah yang betul-betul penting dan belajarlah untuk mengabaikan hal-hal kecil yang menjengkelkan.

* Bila kepala serasa meledak dan tangan ingin melayang, tenangkan diri Anda. Tahan dan tarik napas, pergilah ke kamar. Tenangkan diri dengan cara minum air putih, berwudhu, berzikir, atau apa pun. Sesudah itu, diskusikan dengan anak tentang perbuatannya sehingga ia menyadari kesalahannya.

* Pikirkan dulu kata-kata yang akan Anda ucapkan. Bayangkan bagaimana rasanya jika orang dewasa mengatakannya dengan cara itu.

* Cari waktu untuk diri sendiri. Sebab, orang tua yang terlalu sibuk dan lelah akan lebih mudah naik darah. Jadi, carilah kegiatan untuk menghibur diri sendiri yang Anda sukai. Misalnya, olahraga, menjahit, menonton film atau berdoa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement