Rabu 26 Mar 2014 15:52 WIB

Orang Tua Perlu Pastikan Anak Selalu Bisa Bermain

Kurang Lahan Bermain. Beberapa anak bermain mencari ikan pada genangan air tepian rel kereta api di kawasan Kampung Bandan, Jakarta, Jumat (21/3).
Foto: Republika/ Wihdan
Kurang Lahan Bermain. Beberapa anak bermain mencari ikan pada genangan air tepian rel kereta api di kawasan Kampung Bandan, Jakarta, Jumat (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, Pernahkah Anda melarang anak bermain dengan alasan takut kotor? Dunia anak memang dunia bermain, maka sedikit kotor atau banyak sekali pun seharusnya bukan alasan bagi orang tua untuk menghalang-halangi anak dengan dunianya.

Dra Mayke Tedjasaputra, MSi, psikolog senior dan pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, yang memiliki keahlian khusus sebagai terapis bermain, mengatakan bermain memiliki berbagai manfaat yang dapat dirasakan langsung oleh anak.

“Bermain menjadi sarana anak-anak untuk dapat mengembangkan diri secara optimal baik dalam aspek fisik-motorik, sosial-emosional, kognitif dan bahasa. Bermain merupakan bagian penting dari perkembangan anak serta turut mendukung pembentukan keterampilan hidup anak di masa dewasa, ketika mereka bekerja, berorganisasi dan berkeluarga.”

Pada kesempatan yang sama, Roslina Verauli, MPsi, psikolog anak dan keluarga menambahkan. “Orang tua berperan penting untuk memastikan bahwa bermain selalu ada dalam agenda sehari-hari anak. Orang tua perlu memahami bahwa anak justru banyak belajar melalui kegiatan bermain, terutama bermain bebas di luar ruangan. Khawatir anak jadi kotor? Kotor dapat dibersihkan kembali. Namun pengalaman belajar dan mastering new skills di setiap kesempatan bermain harian anak tak selalu terulang kembali.”

Dr Ashok Jansari, psikolog yang mendalami bidang kognitif dan neurologi (Cognitive Neuropsychologist) asal Inggris yang juga Kepala Program MSc Psychology Conversion Course di University of East London mengatakan, “berbicara tentang perkembangan anak bukan hanya terkait dengan kualifikasi dan prestasi.''

Perkembangan anak erat kaitannya dengan waktu berkualitas dengan keluarga, berinteraksi dengan teman, dan bagaimana menikmati waktu luang untuk mengembangkan fungsi eksekutif atau keterampilan hidup anak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement