Senin 06 Nov 2017 21:08 WIB

Latihan Ini Bisa Pangkas Risiko Kanker 31 Persen

Rep: Rossi Handayani/ Red: Winda Destiana Putri
Sel Kanker
Sel Kanker

REPUBLIKA.CO.ID, Berlari dan bersepeda baik untuk membangun daya tahan kardiovaskular. Akan tetapi, penelitian baru menunjukkan bahwa Anda harus menggabungkan dengan latihan lain, jika ingin mengurangi risiko kanker.

Penguatan latihan seperti push-up, dan sit-up memiliki kekuatan untuk mencegah penyakit mematikan, sedangkan melalui cara jogging tidak dapat melakukannya.

Periset, yang mempelajari lebih dari 80 ribu orang di Inggris, menemukan bahwa orang-orang yang melakukan latihan berbasis kekuatan mengurangi risiko kematian mereka hampir seperempat (23 persen) secara keseluruhan, dan kematian oleh kanker hampir sepertiga (31 persen).

"Studi ini menunjukkan latihan yang mempromosikan kekuatan otot mungkin sama pentingnya dengan kesehatan seperti aktivitas aerobik seperti jogging atau bersepeda. Dan dengan asumsi temuan kami mencerminkan hubungan sebab dan akibat, mungkin akan lebih penting lagi jika menyangkut risiko kematian akibat kanker," kata Penulis utama Emmanuel Stamatakis, dari University of Sydney, dilansir dari laman Daily Star, Senin (6/11).

Adapun Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merekomendasikan agar Anda fokus pada latihan otot dua kali sepekan, dan melakukan latihan aerobik selama 150 menit. Dengan penelitian ini menemukan bahwa mengikuti panduan WHO untuk melakukan dua latihan membangun kekuatan sepekan sudah cukup untuk mengurangi risiko kematian akibat kanker.

Tapi hanya dengan melakukan 150 menit latihan kardio sepekan tidak bisa menghindari Anda dari kanker. Untuk itu, dengan melakukan kedua jenis latihan ini akan mengurangi risiko kematian, dibandingkan hanya dengan melakukan aktivitas aerobik saja.

Penting untuk dicatat bahwa latihan penguatan tidak berarti terlibat dengan angkat besi di gym. Ia mengatakan, dari analisis juga menunjukkan latihan yang dilakukan dengan menggunakan berat badan sendiri, tanpa peralatan khusus sama efektifnya dengan latihan berbasis gym.

"Ketika orang memikirkan latihan kekuatan, mereka langsung memikirkan untuk melakukan beban di gym, tapi itu tidak harus terjadi. Banyak orang diintimidasi oleh gym, biaya atau budaya yang mereka promosikan. Jadi, bagus untuk mengetahui bahwa ada orang yang bisa melakukan latihan klasik seperti tricep, latihan duduk, push-up berpotensi menuai manfaat kesehatan yang sama," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement