Jumat 01 Apr 2016 08:42 WIB

Kenali Manfaat Juga Risiko Mengonsumsi Kedelai

Rep: Fira Nursya'bani / Red: Andi Nur Aminah
Tahu, makanan terbuat dari kedelai yang kaya gizi(ilustrasi)
Tahu, makanan terbuat dari kedelai yang kaya gizi(ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Kedelai telah banyak diminati oleh industri makanan dan kesehatan sebagai bahan makanan sumber protein. Kacang ini mengandung kaya omega 3, lemak, vitamin B, seng, besi, lemak, serat, fitokimia, dan antioksidan.

Kedelai merupakan bahan makanan paling populer di kalangan vegetarian. Kedelai dalam tahu dan tempe banyak dikonsumsi sebagai pengganti protein hewani.

Kedelai mengandung isoflavon, yang berubah dalam tubuh menjadi fitoestrogen. Fitoestrogen mirip dengan hormon estrogen pada wanita.

Wanita sering menggunakan kedelai sebagai terapi penggantian hormon untuk mengurangi gejala yang berhubungan dengan menopause. Hal ini juga dikaitkan dengan pencegahan dan pengendalian penyakit jantung dan kanker.

Walau pun ada banyak manfaat dari kedelai, ada juga kontroversi seputar kacang ini. Masalah utamanya adalah saat kedelai difermentasi. Kedelai baik dikonsumsi dengan atau tanpa fermentasi. Fermentasi kedelai, yang paling banyak ditemukan di Asia, merupakan sumber yang sangat baik dari vitamin K2.

Ketika dikombinasikan dengan vitamin D, vitamin K2 dapat membantu mencegah penyakit jantung, demensia, osteoporosis, dan beberapa jenis kanker. Sedangkan kedelai tanpa fermentasi banyak dikonsumsi di Amerika Serikat. 

Sel manusia, termasuk sel-sel kanker, memiliki reseptor protein yang khusus yang mengikat molekul. Kesesuaian antara protein dan molekul bisa menentukan apa yang akan terjadi pada sel, apakah sel akan berkembang atau tidak.

Fitoestrogen kedelai dapat menyerupai estrogen manusia. Sehingga sel-sel manusia tidak dapat membedakan antara keduanya. Beberapa pihak percaya bahwa fitoestrogen kedelai ini dapat menyebabkan pertumbuhan kanker payudara karena kesamaannya dengan estrogen manusia.

Manfaat sebenarnya dari kedelai bisa didapatkan ketika mengonsumsi produk kedelai yang telah difermentasi, seperti miso, tempe, natto dan saus kedelai. Pastikan Anda hanya mengonsumsi sejumlah kecil kedelai karena makanan ini mengandung sodium yang tinggi.

Protein kedelai masih merupakan alternatif yang baik sebagai pengganti protein hewani dan susu, yang keduanya mengandung tinggi lemak jenuh.

Jika ingin mengonsumsi kedelai, berikut ini tipsnya agar Anda bisa mendapat manfaat yang lebih maksimal. Sebaiknya konsumsi kedelain tidak lebih dari satu porsi setiap hari (30 mg). Hanya konsumsi produk fermentasi kedelai seperti miso, tempe, natto, dan beberapa saus kedelai. Lalu hindari produk olahan kedelai, seperti es krim kedelai, keripik kedelai, susu kedelai, burger kedelai, susu kedelai untuk bayi, kacang kedelai, dan beberapa suplemen kedelai. Selain itu hindari kedelai yang mengandung banyak isoflavon

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement