REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat hamil Anda mungkin merasa sangat protektif terhadap janin. Ibu hamil biasanya akan mewaspadai minum soda, kandungan merkuri pada ikan, hingga takut mewarnai rambut.
Bagaimana dengan madu? the Centers for Disease Control and Prevention di Amerika Serikat pernah memperingatkan bahwa bayi di bawah usia satu tahun sebaiknya tidak makan madu. Ibu hamil bisa jadi bertanya-tanya apakah itu berarti makan madu saat hamil bisa mengganggu perkembangan janinnya?
Untungnya, jika Anda suka madu, ada alasan tepat produk lebah ini bisa dikonsumsi saat hamil, dilansir dari Livestrong, Selasa (15/12). (Baca: Ini Beragam Makanan 'Sakti' untuk Ibu Hamil)
1. Manfaat madu
Madu mengandung zat terdiri dari fruktosa, glukosa, dan gula lainnya yang menyediakan berbagai manfaat kesehatan juga gizi. Madu meningkatkan fungsi kekebalan tubuh, menyembuhkan luka bakar ringan, mengobati sakit tenggorokan, mengurangi mulas, dan menetralkan asam lambung.
Sifat-sifat antibakteri dan antioksidan madu dihasilkan dari 181 zat berbeda di dalamnya. Zat-zat tersebut antara lain adalah vitamin, mineral, asam amino, dan enzim lainnya.
2. Risiko madu
Meski manfaat kesehatannya banyak, madu ternyata memiliki risiko bagi bayi di bawah satu tahun. Sekitar 10 persen sampel madu mengandung spora botulisme, berdasarkan laporan penelitian dr Alan Greene.
Dalam sistem pencernaan bayi yang belum matang, spora ini dapat berkembang menjadi bakteri yang menghasilkan toksin botulinus, racun yang menyebabkan botulisme pada bayi. Risiko tertingginya menyerang bayi berusia 2-4 bulan.
(Baca: Terapi Pijat Ini Perlu Dihindari Saat Hamil)