Selasa 03 Apr 2012 16:23 WIB

Perhatian, Vaksin Flu-Bio Bukan Anti-Influenza

Rep: Rachmita Virdani/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Vaksin Flu (ilustrasi)
Foto: gizmodo.com
Vaksin Flu (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG - Vaksin Flu Bio yang telah dikembangkan Bio Farma sejak tahun 1999 kini diintensifkan kembali penggunaannya. Langkah itu diambil mengingat musim hujan masih menghantui daerah Jakarta, Bandung dan sekitarnya.

Namun menurut dr. Novy, Kepala Bagian Evalusi Produk PT Bio Farma, meskipun telah divaksin flu bio tubuh tetap bisa saja terserang virus infuenza. “Penyebab influenza tidak hanya virus namun bisa saja bakteri, cuaca ataupun lainnya.

Dr. Novy menjelaskan bahwa vaksinasi ini akan bekerja maksimal setelah 28 hari.  “Dalam penelitian kami antibodi maksimal manusia akan terjadi pada hari ke-28 usai vaksinansi. Kaena vaksin akan disuntikkan ke tubuh melalui otot dan perlu waktu untuk menyebar e seluruh tubuh”, imbuhnya.

Selain itu ia juga menerangkan bahwa vaksinasi ini hanya cukup dilakukan sekali dalam setahun. “Vaksin hanya dilakukan setahun sekali dan tidak ada efek samping. Kecuali orang tesebut dalam masa inkubasi penyakit. Sejauh ini keluhannya hanya ketika penyuntikkan vaksin di tubuh tapi itu juga sakit seperti di gigit semut”, jelasnya.

Novy menolak mengenai berita di media massa yang menyebutkan usai vaksin banyak masyarakat yang menjadi korban hingga meninggal. “Tidak ada yang meninggal karena vaksin. Vaksin itu adalah produk high techmology, karena ada test di laboratorium dan di uji coba dengan media telur ayam ataupun tikus. Kalau ada yang emninggal usai vaksin patut dipertanyakan yang disuntik ke dalam tubuh itu benar vaksin atau bukan”, tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement