REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Ada satu koleksi istimewa yang dimiliki Museum Benteng Heritage. Tapi tidak sembarang pengunjung dapat melihatnya secara langsung. Sebab, koleksi itu adalah milik pribadi Udaya Halim, selaku pendiri dan pemilik museum.

"Sebenarnya, koleksi ini tidak pernah saya buka untuk umum. Karena saya khawatir disangka yang tidak-tidak, jadi saya hanya nikmati sendiri. Untuk kali ini, hanya pengecualian," papar dia kepada peserta Melancong Bareng Abah Alwi, Ahad (27/5).

Koleksi milik Udaya itu berupa kamera foto dari zaman ke zaman. Kebetulan, Udaya memang penggemar fotografi. Jadi, ia koleksi jenis kamera dari jadul hinga terkini. "Gini-gini, saya tukang jepret," kata dia.

Tak hanya kamera, Udaya juga mengkoleksi pemutar musik. Koleksinya cukup lengkap dari yang sulit dioperasikan alias serba manual hingga koleksi terkini yang sudah serba digital. "Anda tahu, teknologi digital telah membunuh piranti analog macam ini. Tapi perlu anda tahu, suara yang diproduksi produk digital itu sifatnya membohongi. Sementara analog, musiknya itu asli. Kalau memang fals maka terdengar fals," kata dia semangat.

Semua koleksi ini ia kumpulkan sejak masih muda. Ia merasa perlu untuk mengkoleksi benda-benda tersebut guna memberikan pelajaran kepada generasi penerus untuk tahu akan sebuah proses kreatif. "Ya, saya pun ketika memulai proses kreatif berada tepat diruang ini. Saya dengar musik dan luar biasa," kata dia.

Ikuti Whatsapp Channel Republika