DPR-Polri Tanda Tangani MoU Tingkatkan Keamanan Parlemen

Keamanan kerja anggota dewan dan masyarakat yang berkunjung ke DPR jadi prioritas.

Kamis , 15 Feb 2018, 00:54 WIB
Gedung DPR
Gedung DPR

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Bambang Soesatyo, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Zulkifli Hasan, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Oesman Sapta Odang, bersama dengan Kapolri Tito Karnavian resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait peningkatan keamanan di kawasan parlemen. Sebab, kenyamanan dan keamanan kerja anggota dewan dan masyarakat yang berkunjung ke DPR RI menjadi perhatian serius saat ini.

"Saya ingin masyarakat yang datang ke DPR merasa aman dan nyaman. Begitu pun dengan para anggota dewan dan pegawai yang bekerja di lingkungan DPR RI," ujar Bamsoet, sapaan Bambang Soesatyo di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (14/2) lalu.

Bamsoet mengatakan, dirinya tidak ingin terjadi sesuatu terhadap wartawan, pegawai parlemen yang bekerja disini, dan masyarakat yang datang ke Kompleks Parlemen akibat lemahnya pengamanan. Namun, Bamsoet menjamin penguatan keamanan di Kompleks Parlemen tidak akan mengganggu hubungan rakyat dengan wakilnya.

"Ini semata pemenuhan standar operasional pengamanan agar siapa pun yang datang ke Parlemen, terjamin keselamatan dirinya," imbuh Bamsoet.

Sementara itu, Kapolri Tito Karnavian juga mengomentari terkait lemahnya pengamanan di Kompleks Parlemen. Dirinya menuturkan, pernah secara langsung menangani ledakan bom di Kompleks Parlemen.

"Tahun 2003, saat menjadi Kasatkamplek, saya pernah mengurus kasus ledakan bom di basement DPR. Untung waktu itu tidak ada korban jiwa. Setelah saya pelajari, ini akibat lemahnya sistem pengamanan," kata Tito.

Ia berharap, Mou tersebut bisa menjadi langkah preventif untuk meminimalisasi kejadian yang tidak diinginkan akibat lemahanya pengamanan.