Komisi III DPR RI Apresiasi Diskusi Soal Nasib Moro Filipina

Diskusi bertujuan mendukung penguatan perdamaian dan stabilitas di wilayah Muslim.

Selasa , 30 Jan 2018, 15:34 WIB
 Warga muslim Filipina bergembira usai mendengar kabar kesepakatan damai antara pemimpin MILF dan pemerintah Filipina di Manila, Kamis (27/3).
Foto: AP
Warga muslim Filipina bergembira usai mendengar kabar kesepakatan damai antara pemimpin MILF dan pemerintah Filipina di Manila, Kamis (27/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Muhammad Nasir Djamil menyambut baik program Experience Sharing and Learning Session on Political Transition yang diselenggarakan oleh United Nation Development Program (UNDP). Acara tersebut bertujuan untuk mendukung penguatan perdamaian dan stabilitas di wilayah Muslim Mindano (the Bangsamoro) Filipina.

Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua dan sejumlah Pejabat Tinggi dari Moro Islamic Liberation Front (MILF). Dari pihak Indonesia sendiri, diikuti oleh sejumlah tokoh perdamaian dan poltik di Aceh serta pemangku kepentingan lainnya di Jakarta.

"Kita berharap proses perdamaian Aceh tidak hanya membawa keberkahan bagi rakyat Aceh saja, melainkan juga menjadi kabar gembira dan optimisme bagi negara-negara lain perdamian dan proses transisi pascakonflik dapat dilaksanakan dengan baik atas dasar saling memahami dan saling mempercayai," ujarnya dalam siaran pers yang Republika.co.id, Selasa (30/1).

 

Tak hanya itu, Nasir Djamil yang juga menjadi pembicara dalam diskusi tersebut berharap pihak MILF dapat mengambil pembelajaran positif dari proses perdamaian Aceh. Seperti metode negosiasi, membangun kesepakatan dan kesepahaman, serta kolaborasi kepemimpinan dalam hal pembentukan gerakan politik dan sosial dalam konteks otonomi daerah.

Ada banyak hal positif dan konstruktif yang dapat diambil oleh MILF untuk penguatan perdamaian dan stabilitas di sana. "Program Sharing seperti ini, juga merupakan amanah kostitusi kita di mana Indonesia harus ikut dalam melaksanakan ketertiban dunia. Oleh karenanya program seperti ini wajib kita dukung bersama," tutupnya.