REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Setya Novanto meminta semua pihak menghormati dan menghargai perbedaan pendapat yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Hal itu disampaikannya berkaitan aksi massa yang dilakukan pada Jumat (5/5) hari ini.
Novanto mengatakan hak bersuara dan menyampaikan pikiran dan pendapat merupakan hak yang dijamin undang-undang. Namun ia mengimbau pelaksanaan aksi tersebut dilakukan dengan damai, aman dan tertib.
"Negara telah menjamin kebebasan bersuara dan berpendapat di muka umum, karena itu perlu juga sesama kita untuk saling menjamin perasaan dan situasi aman, damai dan sejuk, suasana yang rukun serta harmonis," katanya, Jumat (5/5).
Novanto juga mengingatkan suasana gaduh dan hanya merugikan dan meruntuhkan kredibilitas bangsa di mata dunia. Oleh karenanya, ia berharap aksi massa juga betul-betul dilakukan dalam batas-batas demokrasi sesuai peraturan dan perundang-undangan.
Ia juga meminta aksi agar tidak dalam rangka memaksakan kehendak apalagi mengintervensi proses pengadilan kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang saat ini sedang berlangsung.
"Persidangan Kasus Dugaan Penodaan Agama yang melibatkan Basuki Tjahaja Purnama telah berlangsung terbuka dan tranparan dimana fakta dan bukti dapat kita saksikan bersama, tidak ada yang di tutup-tutupi, tidak ada yang dibuat-buat atau direkayasa. Karena itulah, marilah kita menyerahkan keputusan kasus ini sepenuhnya kepada independensi peradilan," kata Novanto.
Selain itu, ia juga mengapresiasi kerja aparatur keamanan dalam hal ini Polri yang dibantu TNI atas aksi massa hari. "Yang sudah pasti akan menjaga keamanan dan kenyamanan massa aksi hari ini, agar selalu sejuk dan damai sesuai tujuan dan keinginan kita bersama," kata Novanto.
