Alutsista di Lanud Roesmin Nurjadin Perlu Penambahan Anggaran

Senin , 03 Apr 2017, 11:59 WIB
Ketua Tim Kunspek Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari (kiri) saat meninjau Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.
Foto: dpr
Ketua Tim Kunspek Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari (kiri) saat meninjau Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Kondisi Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista) TNI AU yang ada di Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru dinilai masih perlu banyak perhatian dari pemerintah pusat. Ketua Tim Kunspek Komisi I DPR RI, Abdul Kharis Almasyhari mengatakan untuk mencapai kata maksimal maka secara nasional diperlukan anggaran yang tidak sedikit mencapai Rp 108 triliun di Tahun 2017.

Tim Kunspek Komisi I Tinjau Pesawat Tempur F-16 yang Tergelincir

 

Politikus Fraksi PKS ini mengatakan, untuk kondisi Alutsista yang ada di Lanud Roesmin Nurjadin dalam kondisi bagus. "Ya kondisinya lumayan baik, tapi belum maksimal, tidak buruk. Untuk mencapai maksimal perlu perjuangan anggaran yang lebih besar lagi," kata Kharis, usai pertemuan dengan Danlanud Roesmin Nurjadin Marsma TNI Henri Alfiandi, Pekanbaru, Kamis (30/3).

Apalagi sekarang ini untuk pertahanan udara, Indonesia sedang menuju ke taraf Minimum Essential Force (MEF).  "Sebagai MEF memang belum terpenuhi. Untuk mencapai ke angka maksimal ini akan dilihat dari segi penganggarannya. Tahun 2017 baseline untuk mememuhi MEF itu sekitar Rp 209 Triliyun, akan tetapi baru terpenuhi Rp 108 triliun dan ini harus diperjuangkan," kata dia.

Mengenai runway yang belum bisa maksimal juga menjadi pembahasan. Ini akan dibahas dengan tegas lagi supaya bisa diperpanjang sekaligus juga untuk taxi way parallel agar tidak mengantre.

 

"Komisi I sudah mendapatkan semua informasi itu. Ini bentuk pengawasan dari DPR RI atau kerja dari mitra Komisi I, dalam hal ini Kemenhan yang tentunya akan jadi bahan ketika kami gelar rapat-rapat di DPR, baik masalah anggaran, pengawasan maupun bidang legislasi di Komisi I," ujar Kharis.

 

Di tempat yang sama, Danlanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Henri Alfiandi berharap apa yang sudah dibahas bersama Komisi I DPR RI tadi bisa diperjuangkan dan tentunya untuk membuat pertahanan udara semakin kuat. "Mudah-mudahan direalisasikan," kata dia.