Kedatangan Raja Salman Momentum Bahas TKI

Selasa , 28 Feb 2017, 08:37 WIB
Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melebihi izin tinggal (overstayed) di Arab Saudi saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (10/11) malam.  (Antara//Lucky.R)
Sejumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang melebihi izin tinggal (overstayed) di Arab Saudi saat tiba di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Ahad (10/11) malam. (Antara//Lucky.R)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi IX DPR RI Irma Suryani berharap Pemerintah dapat membicarakan masalah TKI (Tenaga Kerja Indonesia) dengan pemerintah Arab Saudi yang berkunjung ke Indonesia pada 1-9 Maret 2017 mendatang. Irma mengatakan selama ini TKI  mendapat perlakuan yang kurang baik di Arab Saudi.

Karena itu Irma berharap kedua negara dapat membahas persoalan ini, terutama soal kekerasan seksual kepada TKI. "Komisi IX meminta perhatian King Salman untuk memperhatikan dan bersikap adil atas semua persoalan yang menyangkut TKI yang bekerja di Saudi," kata Irma, Senin (27/2).

DPR Sebut Indonesia Dapat Manfaat dari Kunjungan Raja Salman

Selama ini, kata Irma, persoalan hukum di negara tersebut selalu diputuskan sepihak terhadap para TKI tanpa melihat akar permasalahan kenapa kasus tersebut terjadi. Belum lagi, lanjut Irma, persoalan gaji yang tidak dibayar. Irma mengatakan perlu disampaikan  keberadaan TKI di Arab Saudi bukan hanya menguntungkan Indonesia tetapi juga menguntungkan Saudi yang memang membutuhkan TKI tersebut.

"Asas simbiosis mutualisme harus disampaikan sehingga TKI tidak diperlakukan semena-mena oleh majikan," katanya.