DPR Anggap Bela Negara Hanya Sosialisasi

Selasa , 20 Oct 2015, 11:23 WIB
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan paparan terkait pembentukan kader bela negara di Jakarta, Senin (12/10).
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan paparan terkait pembentukan kader bela negara di Jakarta, Senin (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III Benny K Harman mengakui bahwa program bela negara terdapat pada program kerja Kementerian Pertahanan.

Anggaran dana yang disiapakan untuk mendukung program bela negara pada tahun 2015 sebesar Rp 90 miliar.

Hanya saja, ia beranggapan bahwa program bela negara yang diajukan Kementan hanya berupa sosialisasi. Dalam pandangannya, anggaran tersebut hanya bisa digunakan untuk sekadar sosialisasi di sekolah atau perguruan tinggi.

"Seperti Kominfo yang sosialisasi internet sehat di sekolah," ujar Benny saat ditemui Republika di area parlemen, Senin (19/10).

Ia menjelaskan, bahwa program bela negara yang dipahami oleh komisi III sebatas pemahaman agar masyarakat memahami konsep dari bela negara. Bukan proses yang berkesinambungan yang tujuannnya untuk membentuk komponen cadangan dan komponen pendukung.

Polemik ini berguling saat pekan lalu Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan akan membentuk 100 juta kader bela negara hingga 10 tahun ke depan. Pada tahap awal, Kemenhan akan mengkader 4.500 orang di 45 kabupaten dan kota.