Jumat 17 Nov 2017 11:59 WIB

DPD Diminta Kawal Program Dana Desa

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Gita Amanda
Presiden Joko Widodo mengahdiri acara DPD RI, Jumat (17/11).
Foto: Debbie Sutrisno/REPUBLIKA
Presiden Joko Widodo mengahdiri acara DPD RI, Jumat (17/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan Kabinet Kerja menjadikan program Dana Desa sebagai salah satu program unggulan. Melalui program ini pemerintah berharap ada penyaluran uang yang lebih merata baik di perkotaan hingga ke pedesaan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga mengajak Dewan Perwakilan Daerah (DPD) untuk bersama-sama mengawal program ini. Sebab dana yang digelontorkan tidak sedikit. Tahun 2015, pemerintah telah mengeluarkan dana mencapai Rp 20 triliun. Angka ini kemudian bertambah pada 2016 menjadi Rp 47 triliun, dan tahun ini mencapai Rp 60 triliun. Artinya selama tiga tahun kepemimpinan Jokowi telah memberikan Rp 127 triliun untuk pembangunan desa.

"Ini memang kita arahakan untuk infrastruktur kecil-kecil yang ada di desa agar produk pertanian, kerjainan di kampung bisa dibawa ke kota dengan cepat dan menopang perekonomian di desa-desa," kata Jokowi dalam Sarasehan DPD RI, Jumat (17/11).

Namun, dalam perjalanannya program ini dianggap belum sesuai karena uang yang masuk ke desa nyatanya tidak terdistribusi secara merata pada rakyat. Oleh sebab itu pemerintah akan merombak tata cara dalam program ini dengan melakukan pembangunan padat karya.

Artinya anggaran dari kementerian-kementerian yang akan melakukan proyek di desa bisa diberikan kepada rakyat. Nanti para pekerja yang merupakan masyarakat desa bisa mendapat upah per hari atau per minggu paling lambat. Program ini disebut pemerintah dengan cash for work.

"Mestinya DPD memberikan dukungan karena ini juga perjuangan DPD dalam mewujudkan kewajiban konstitusionalnya," ujar Jokowi.

Dengan perbaikan wilayah baik melalui peran pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, maka Indonesia bisa mengikuti perubahan yang sangat cepat saat ini. Degan inovasi yang dijalankan, Indonesia seharusnya tidak takut dalam bersaing dan berkompetisi, terlebih Indonesia adalah sebuah negara besar yang memiliki banyak sumber daya.

"Saya yakin dengan kerja secara konsisten maka kita bisa memenangkan kompetisi dengan negara-negara lain," paparnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement