Rabu 25 May 2016 16:34 WIB

PLN Minta Dukungan Pemda untuk Elektrifikasi Indonesia Timur

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas PLN saat melakukan perawatan rutin di jalan Sukahati, Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (21/3).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Petugas PLN saat melakukan perawatan rutin di jalan Sukahati, Karadenan, Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (21/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN meminta dukungan untuk penyediaan listrik di daerah Indonesia Timur. Direktur Bisnis Regional Sulawesi dan Nusa Tenggara PLN, Machnizon Masri menjelaskan, ketersediaan listrik di Sulawesi Utara sebesar 88 persen, Sulawesi Selatan 85 persen, Gorontalo 76 persen, Sulawesi Tengah 72,7 persen, Sulawesi Barat 58 persen, Sulawesi Tenggara 62 persen. Sementara, untuk NTB 72 persen, dan NTT 52 persen.

Masri menyebutkan, kondisi geografis, pembebasan lahan pembangkit dan transmisi, serta banyaknya penolakan masyarakat seperti takut pencemaran udara dan radiasi, menjadi kendala pemenuhan kebutuhan listrik. Lalu yang paling sulit adalah pembebasan lahan tapak tower sebab karena masyarakat mengatakan harga tanah disekitar tapak tower akan jatuh.

"Sampai hari ini masih ada kendala di Palu, sudah tiga tahun transmisinya belum selesai. Kami memohon dukungan dari kepala daerah," katanya, saat bertemu dengan kepala daerah dan anggota DPD, Rabu (25/5).

Menurut dia, Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) akan dibuat untuk 2017. Dia berharap Pemda bersama masyarakat diharapkan mendukung setiap proyek pembangunan pembangkit sehingga mendukung upaya PLN untuk elektrifikasi terutama di darah yang masih minim listrik.

 

baca juga: 411 Desa di Maluku Utara Belum Teraliri Listrik

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement