Jumat 04 Sep 2015 10:29 WIB

Indonesia Belum Manfaatkan Potensi Kerja Sama dengan Sudan

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Dwi Murdaningsih
Hubungan Indonesia-Sudan (ilustrasi)
Hubungan Indonesia-Sudan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia memiliki sejarah politik yang sangat baik dengan Sudan. Sayangnya, di Sudan, Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Indonesia kalah dengan Malaysia.

Ketua Badan Kerja Sama Parlemen (BKSP) DPD RI, Andi Muhammad Iqbal Parewangi mengatakan, dari sisi kerja sama investasi di Sudan, Malaysia jauh lebih unggul dibandingkan Indonesia. "Padahal, potensi kerja sama Indonesia dengan Sudan jauh lebih besar dibanding Malaysia," ucapnya disela-sela Exspert Meeting antara BKSP DPD RI dan Duta Besar Sudan untuk Indonesia, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat pada Kmais (3/9).

Menurut dia, potensi Indonesia sangat besar karena Indonesia memiliki sejarah politik yang sangat baik dengan Sudan. Sayangnya, lanjut Senator dari Sulawesi Selatan itu, Indonesia belum optimal dalam menggunakan potensi tersebut. Ia mencontohkan, di Sudan, masyarakat sangat dimudahkan saat ingin membeli bahan bakar dari Petronas. Sedangkan Pertamina hingga saat ini sama sekali belum memiliki stasiun pengisian bahan bakar di Sudan.

"Hingga saat ini, total investasi Indonesia di Sudan almost zero," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement