Senin 20 Dec 2010 03:52 WIB

Dua Kerangka Manusia Korban Merapi Ditemukan

Korban Gunung Merapi
Foto: Antara
Korban Gunung Merapi

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN--Tim SAR Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (19/12) menemukan dua kerangka manusia yang diduga korban erupsi Gunung Merapi di Dusun Glagah Malang, Desa Glagaharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman. "Dua kerangka ini kami temukan dalam kondisi yang berserakan di jalan kampung, kemungkinan dua orang ini terkena awan panas saat berusaha menyelamatkan diri," kata Komandan Pos Aju SAR Daerah Istimewa Yogyakarta Feri Ardiyanto.

Menurut dia, pencarian korban Merapi yang merupakan penyisiran hari terakhir ini difokuskan di kawasan kanan dan kiri aliran Sungai Gendol yakni di sebelah timur Sungai Gendol dari Dusun Singlar turun hingga Ngancar di Desa Glagaharjo, kemudian di barat Sungai Gendol dari Dusun Kepuh, Desa Kepuharjo hingga Ngepringan, Desa Wukirsari.

"Kami juga membuka rumah-rumah milik warga yang melaporkan ada anggota keluarganya yang diduga masih terjebak di dalamnya, misalnya di rumah Tugiman di Dusun Glagah Malang yang diduga di dalam rumah masih ada dua orang yakni Karyo (70) dan Ngatiman (55), namun ke duanya tidak ditemukan," katanya.

Ia mengatakan, sampai saat ini masih ada 11 orang yang dilaporkan hilang belum ditemukan. "Kami hari ini resmi menghentikan pencarian korban, sehingga untuk pencarian yang 11 orang  ini tidak kami lanjutkan. Mudah-mudahan saja nanti seiring dengan turunnya hujan dan timbunan material vulkanik berkurang sehingga jenasah para korban ini bisa ditemukan," katanya.

Feri mengatakan, selama bencana letusan Gunung Merapi ini total korban meninggal dunia yang berhasil ditemukan Tim SAR DIY di lokasi ada 102 orang sedangkan korban luka yang berhasil dievakuasi sebanyak 63 orang baik luka parah maupun luka ringan.

"Tidak menutup kemungkinan juga korban luka parah yang kami evakuasi ini akhirnya meninggal di rumah sakit, karena kondisinya memang sangat parah," katanya.

Ia mengatakan, dengan berakhirnya pencarian tersebut dan penghentian operasional evakuasi bencana Gunung Merapi kini Tim SAR DIY lebih menfokuskan pada ancaman banjir lahar dingin di Sungai Code di Kota Yogyakarta.

"Mulai besok kami akan bergeser ke Sungai Code untuk membantu penanganan ancaman bencana banjir lahar dingin, dan Posko SAR DIY untuk Merapi di Sleman akan kami tutup dan selanjutnya Posko SAR kembali ke kompleks kantor gubernur di Kepatihan, Yogyakarta," katanya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement