Rabu 10 Nov 2010 02:52 WIB

Tiga Desa Wisata di Sleman Rusak Parah

Yogyakarta, ilustrasi
Yogyakarta, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN--Tiga dari 38 desa wisata di Kabupaten Sleman mengalami kerusakan parah akibat letusan Gunung Merapi Jumat (5/11) dini hari. "Ketiga desa wisata tersebut yakni Kinahrejo, Petung, dan Gondang," kata Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Sleman Shavitri Nurmala Dewi, Selasa.

Menurut dia, ketiga desa wisata yang berlokasi di wilayah Kecamatan Cangkringan paling dekat dengan Gunung Merapi tersebut sebagian besar rusak secara fisik akibat terjangan awan panas Gunung Merapi. "Di ketiga desa wisata tersebut memang tidak begitu banyak 'homestay' yakni hanya 75 unit dengan perincian di Kinahrejo 10 unit, Petung 50 unit dan Gondang 15 unit. Masing-masing 'homestay' memiliki jumlah kamar yang berbeda-beda, antara satu hingga hingga tiga kamar," katanya.

Ia mengatakan, untuk desa wisata yang lain yang berada di empat kecamatan yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi yaitu di Kecamatan Cangkringan, Pakem, Turi dan Tempel sebagian besar terganggu aktivitasnya akibat abu vulkanik yang cukup tebal. "Desa wisata tersebut juga ditinggalkan warganya untuk mengungsi ke tempat-tempat yang lebih aman sepertinya posko pengungsian maupun ke rumah sanak saudara yang berada dalam radius aman," katanya.

Desa-desa wisata tersebut yakni desa wisata Pentingsari di kecamatan Cangkringan, desa wisata Sambi, Turgo, Kaliurang Timur, dan Srowolan di Kecamatan Pakem. Selain itu desa wisata Kembangarum, Dukuh, Gabugan, Kelor, Garongan, Nganggring, Tunggularum, dan Ledoknongko di kecamatan Turi, serta desa wisata Trumpon di Kecamatan Tempel. "Di samping tiga desa wisata yang mengalami kerusakan paling serius, ke 14 desa wisata yang terpaksa ditinggalkan warganya tersebut menawarkan 'homestay' sebanyak 704 unit," katanya.

Ia mengatakan, Disbudpar Kabupaten Sleman merasa prihatin terhadap aset kepariwisataan daerah yang terkena dampak erupsi Gunung Merapi, khususnya desa-desa wisata. "Selama ini desa wisata memiliki andil yang cukup besar dalam mensejahterakan masyarakat di pedesaan. Diharapkan kepada para pengelola desa wisata, khususnya yang hanya terganggu oleh abu vulkanik, kedepan apabila sudah dinyatakan aman kembali agar tetap semangat untuk menggeluti dan mengelola desa wisata masing-masing," katanya.

sumber : Ant
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement