Rabu 10 Nov 2010 06:39 WIB

Angin Kencang Ganggu Pemantauan Gunung Api Dempo

REPUBLIKA.CO.ID,PAGARALAM--Angin berhembus sangat kencang sejak, Selasa pagi melanda Kota Pagaralam, Sumatera Selatan, membuat petugas pemantau Gunung Api Dempo kesulitan melakukan pengamatan dengan alat seismograf. "Angin kecang yang bertiup dari arah puncak Gunung Api Dempo sangat mengganggu kerja alat dan yang terkirim ke seismograf tidak jelas," kata Ketua Pos Pemantau Gunung Api Dempo, Slamet, di Pagaralam, Selasa.

"Saat ini semua getaran angin yang terekam pada seismograf, sehingga kami sulit membedakan mana getaran disebabkan angin dan getaran aktifitas gempa vulkanik Gunung Api Dempo, sehingga sangat sulit dibedakan," kata dia.

Ia mengatakan, sudah sekitar satu minggu terakhir ini kawasan kota diterpa angin kencang, kondisi ini dikarenakan memasuki musim cuaca panca roba sehingga potensi angin sangat besar terutama terjadi pada sore dan malam hari. "Saat ini jika di puncak angin berhembus sangat kencang dapat mengganggu alat seismometer yang berada di sekitar kawah Merapi. Sebab, getaran angin ikut terekam dan terkirim oleh seismometer ke seismograf sehingga berbentuk garis-garis seperti aktivitas kegempaan. Oleh sebab itu, gangguan tersebut cukup menghambat pemantauan," katanya.

"Pada musim hujan seperti saat ini intensitas air kawah bertambah banyak, meskipun musim angin membuat air kawah sangat mudah surut. Hal ini dapat berdampak pada terjadinya peningkatan aktivitas merapi. Kalau air surut intensitas air berkurang membuat uap belerang sangat mudah tercium," katanya. "Bukan hanya pengaruhi alat pemantau gunung saja, tapi banyak atap rumah warga rusak akibat angin tersebut bertiup pada malam hari," katanya.

Dia mengatakan, biasanya kalau memasuki musim penghujan dan kemarau kondisi suhu di Pagaralam sangat dingin, bahkan sering terjadi angin kencang. Tidak hanya itu, karena angin kencang ini lingkungan perumahan dipenuhi debu yang berterbangan.

Sementara itu Kepala Badan Kesbangpol, Linmas dan PBA , Kota Pagaralam, Yapani Rachim, mengatakan sebagai antisipasi kini pemerintah sudah membentuk tim pengendalian bencana alam mulai dari kelurahan hingga tingkat kota, bahkan sudah disiagakan petugas khusus menanggulangi bencana alam seperti kebakaran, longsor dan banjir bandang di berbagai daerah setempat.

Sehingga jika terjadi kondisi darurat dapat mudah ditanggulangi. "Kita sudah membentuk tim pengendalian bencana dan Satuan Koordinasi Pelaksana (Satkorlak) penanganan bencana alam di lima Kecamatan, termasuk antisipasi penanggulangan Gunung Api Dempo meletus," katanya.

Selain itu, disiagakan tim SAR Dempo untuk melakukan penanggulangan jika terjadi bencana baik itu tanah longsor, banjir bandang dan lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement