Selasa 09 Nov 2010 22:29 WIB

Waspadai Hewan Kurban yang Terkena Abu Vulkanik

Sapi, ilustrasi
Sapi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Hewan kurban yang terkena dampak hujan abu vulkanik akibat letusan gunung Merapi yang melanda sampai kawasan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, perlu diwaspadai oleh pembeli karena khawatir terkena penyakit.

"Harus teliti saat membeli hewan kurban seperti sapi yang terkena abu apakah terkena penyakit atau tidak," kata Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, Peternakan dan Kehutanan, Kota Tasikmalaya, Deddy Supriadi, usai menggelar pemeriksaan hewan kurban di Kota Tasikmalaya, Selasa (9/11).

Kekhawatiran hewan kurban yang terkena serangan abu letusan gunung Merapi, menurut Dedi tentu berdampak terserangnya penyakit yang menggangu kesehatan hewan, apalagi hewan kurban yang dijual di Tasikmalaya kebanyakan didatangkan dari Jawa Tengah dan Timur.

Ia menjelaskan ciri-ciri hewan yang terkena efek dari hujan abu vulkanik itu yakni kulit hewan mengelupas serta dilihat secara langsung tidak tampak sehat. "Akibat abu itu ciri-cirinya kulit hewan mengelupas, kalau bisa jangan dibeli meskipun harganya murah," imbuh Dedi.

Sementara itu, pemeriksaan yang dilakukan beberapa tempat penjualan hewan kurban, petugas tim dari Bidang Kesehatan Hewan tidak menemukan adanya penyakit yang menimpa hewan kurban.

Ketua tim pemeriksa hewan kurban, drh Aceu Siti Maemunah mengatakan pemeriksaan tersebut dilakukan sebagai antisipasi penyebaran penyakit seperti antrak yang biasa terjadi pada hewan sapi. Keberadaan hewan kurban yang dijual tersebut, kata Aceu harus terjamin kesehatannya sebelum dilakukan penyembelihan dan dikonsumsi masyarakat pada Idul Adha 1431 hijriyah atau 17 November 2010.

Apalagi hewan kurban yang dijual di Tasikmalaya, kata Aceu sebagian besar atau sekitar 60 persen didatangkan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah dan 40 persen dalam kota. Selama pemeriksaan kesehatan hewan kurban, kata Aceu tidak ada temuan hewan kurban yang bermasalah atau mengidap penyakit kulit atau antrak, sehingga dinyatakan aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Meskipun sudah dilakukan pemeriksaan kesehatan hewan, kata Aceu masyarakat tetap harus teliti dalam memilih hewan yang akan dikurbankannya dengan melihat ciri-ciri fisik hewan. "Pemeriksaan kesehatan hewan ini terus dilakukan hingga nanti hari H nya, tapi kami harap masyarakat harus tetap teliti memilih hewan untuk kurban," kata Aceu.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement