REPUBLIKA.CO.ID, PAMEKASA--Sebanyak 77 desa di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, masuk kategori miskin, berkurang dibandingkan empat tahun lalu. "Pada tahun 2006, jumlah desa miskin di Pamekasan sebanyak 144 desa dari total sebanyak 178 desa yang ada," kata Bupati Pamekasan Kholilurrahman di hadapan puluhan aktivis mahasiswa setempat, saat berunjuk rasa di halaman kantor Pemkab Pamekasan, Rabu (27/10).
Dalam kurun waktu empat tahun, jumlah desa miskin berkurang sebanyak 67 desa atau dengan pengurangan sekitar 16 desa per tahun. "Kami berharap pada akhir 2013 nanti desa miskin sudah tidak ada," ucap Kholilurrahman berharap.
Kholil menyatakan, pemerintah sebenarnya telah berupaya maksimal mengurangi angka kemiskinan dengan berbagai program kegiatan secara integratif. "Tapi memang upaya menekan angka kemiskinan ini tidak semudah membalikkan telapak tangan," paparnya diplomatis.
Sebab, sambung dia, persoalan kemiskinan di Pamekasan merupakan persoalan yang akut yang perlu menjadi perhatian semua pihak, termasuk berbagai elemen masyarakat. Budaya konsumtif yang selalu menginginkan adanya bantuan, di Pamekasan juga merupakan salah satu penyebab mengapa kemiskinan masih dominan dan membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan.
Sementara terkait dengan persoalan pupuk yang juga menjadi sorotan para pengunjuk rasa, Bupati menyatakan, sudah melakukan koordinasi dengan para distributor pupuk yang ada di Kabupaten Pamekasan. Bahkan kata Kholil, pihaknya telah membentuk tim khusus, yakni tim pengawas gabungan dari berbagai satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan DPRD Kabupaten Pamekasan.
Jika pada praktiknya di lapangan belum maksimal, menurut Kholil, itu perlu dievaluasi. "Memang tidak ada yang sempurna seratus persen, tapi yang jelas upaya telah dilakukan," katanya menegaskan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
