REPUBLIKA.CO.ID,CIANJUR--Kendaraan minibus yang ditumpangi 12 orang anggota rombongan kesenian Jaipongan asal Karawang masuk jurang sedalam 39 meter di Cikalong Kulon, Cianjur, Jawa Barat, Ahad (30/5).
Kecelakaan yang terjadi karena diduga pengemudi mengantuk itu menyebabkan dua orang meninggal dunia dan 10 orang lainnya menderita luka berat dan ringan. Para korban kini dirawat di RSUD Cianjur.
Dua korban tewas adalah Ahmad Haerudin, pengemudi minibus itu asal Kampung Kepuh, Desa Citarik, Trimulya, dan Odah binti Karta (26), penari jaipong asal Kampung Pagerlembang, Desa Purwajaya Kecamatan Temparan, Karawang.
Rencananya rombongan penari jaipongan itu hendak manggung di hajatan pernikahan di Kecamatan Cikalong Kulon. Beberapa kilometer sebelum lokasi yang dituju, minibus yang dikendalikan Haerudin dengan kecepatan sedang, oleng dan kemudian masuk jurang sedalam 70 meter yang berada di bagian kanan jalan.
Ketika itu belasan penumpang yang sebagian besar wanita, dalam keadaan tertidur. ''Saat saya membuka mata, mobil seperti melayang dan saya hanya bisa menjerit ketika mengetahui mobil yang kami tumpangi masuk ke dalam jurang,'' kata Imas, penumpang yang mengalami luka serius di beberapa bagian tubuhnya.
Haerudin dan Odah meninggal seketika di lokasi kejadian, akibat tergencet badan mobil yang ringsek. Berdasarkan keterangan saksi mata, mobil yang bermuatan para penari itu, terlihat oleng dan sempat berjalan zigzag, 100 meter sebelum masuk ke dalam jurang.
''Sebelum masuk ke dalam jurang mobil sudah berjalan oleng bahkan zigzag, sopirnya seperti tidak bisa mengendalikan mobil. Dugaan kami supir tertidur,'' kata Mamat saksi mata warga Kampung Puncakjaya Desa Warudoyong, Cikalong Kulon.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
