Rabu 14 Apr 2010 23:45 WIB

Akibat Hujan, Harga Gabah di Tuban Anjlok

Rep: Masduki/ Red: Budi Raharjo
Sawah
Foto: Imam Budi Utomo/Republika
Sawah

TUBAN--Akibat guyuran hujan di wilayah Kabupaten Tuban dalam beberapa hari terakhir jelang panen padi di sejumlah kawasan pertanian di Kecamatan Rengel, Widang, dan sebagian Kecamatan Soko, membuat harga jual gabah anjlok. Harga beli gabah kering sawah saat ini berkisar pada Rp 2.000 sampai Rp 2.300 per kilogram.

Harga ini terjadi penurunan dibanding awal panen sebelum musim hujan pada kisaran Rp 2.400 hingga Rp 2.500. Dimyadi (40 tahun), seorang petani asal Dusun Lohgawe, Desa Sawahan, Kecamatan Rengel, mengatakan anjloknya harga gabah lebih diakibatkan pada kondisi musim hujan dan cuaca yang tidak menentu.

''Pedagang selalu beralasan pada tingginya curah hujan yang mengakibatkan terjadi peningkatan pada jumlah bobot dengan kadar kandungan air yang cukup tinggi. Sehingga, jika nantinya dikeringkan terjadi penurunan jumlah bobot hingga 30 persen. Begitu selalu alasan para pedagang dan pemasok,'' keluh Dimyadi, Rabu (14/4).

Keluhan serupa juga dikatakan Muchid, misalnya untuk padi yang terendam banjir akibat genangan hujan tidak ada yang mau membeli. Kalau pun ada pengepul yang mau beli, paling tinggi harganya Rp 1.600 per kilogram. Di samping kualitas yang buruk, pada saat setelah kering dan digiling beras menjadi pecah dan berwarna kehitam-hitaman.

Muchid mengaku, tidak ada hal lain yang bisa dilakukan kecuali membawa pulang padi yang telah membusuk gagangnya untuk kemudian dikeringkan. Tapi, cuaca menjadi kendala sehingga menyebabkan proses pengeringan akan makan waktu berhari-hari.

''Ketika melakukan tanam pada musim ini, sebenarnya saya dan petani lain yang lahannya memang jadi langganan banjir akhir tahun, sudah tahu akan mengalami hasil panen buruk. Penanaman yang kami lakukan hanya spekulasi saja. Merugi telah jadi hal biasa bagi petani,'' jelas Muchid.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement