REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK--Puluhan warga belakang rel (barel), persis di depan Fakultas Hukum, Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, kembali mendemo kampus tersebut. Pasalnya, hingga kini, permintaan mereka yang menginginkan pintu barel dibuka kembali tak kunjung direalisasikan pihak UI.
Massa berkumpul sekitar pukul 11.30 WIB. Setelah melakukan orasi mereka kemudian membawa spanduk menuju rektorat UI. Sayangnya, baru 40 meter berjalan, keinginan mereka dihadang oleh puluhan satuan pengamanan (satpam) kampus. Namun beberapa perwakilan sempat ditemui Kasubit Pembinaan Lingkungan Kampus UI, Dadan Herwandi.
Menurut Baron (26 tahun), salah satu warga, penutupan pintu barel telah mematikan mata pencariannya selama ini. ''Omset saya berjualan turun hingga 70 persen. UI telah berbuat dzalim pada warga,” katanya pada Republika, Jumat (28/7).
Baron pun menganggap sebagian mahasiswa yang mendukung aksi warga hanya bertindak setengah-setengah. Bahkan dalam demo yang ia ikuti, hanya lima mahasiswa yang mau turut andil.
Pintu barel merupakan pintu di dekat perlintasan rel kereta rel listrik (KRL) Jakarta-Bogor dan sebaliknya. Pintu ini telah berdiri sejak pertama kali Kampus UI dibangun di Depok sekitar tahun 1980-an. UI berdalih penutupan dilakukan untuk keamanan mahasiswa. Pasalnya, banyak kecelakaan yang terjadi di perlintasan ini.
Sementara itu, Kamis (26/8), Direktorat Jenderal Perkeretaapian mengirimkan surat tanggapan atas penutupan ini. Dirjen mendukung penuh penutupan yang dilakukan UI.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
