REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Puncak arus mudik di terminal Kalideres, Jakarta Barat sudah terjadi pada H-2 atau Rabu, (8/9). Tercatat, jumlah penumpang mencapai 10.562 orang. Jumlah ini naik sekitar 2.000 orang pada hari sebelumnya dengan total 8.022 orang.
Kondisi terminal Kalideres pada Kamis, (9/9) relatif lebih sepi. Tak terjadi antrian kendaraan di pintu masuk terminal. Penumpukan penumpang pun sudah tidak lagi tampak. Sejak pukul 07.00 hingga 13.00, jumlah penumpang hanya sekitar 1.598 orang.
Kepala Terminal Antar Kota Antar Provinsi (AKAP), Hengky Sitorus mengatakan puncak mudik tahun ini tak seramai tahun sebelumnya. "Terjadi penurunan 50 persen," katanya pada Kamis, (9/9). Ia menduga banyak faktor yang menyebabkan jumlah pemudik menurun drastis seperti banyaknya yang menggunakan sepeda motor.
Selain itu, ia menduga banyak pula yang tidak pulang kampung mengingat pada Juli lalu sudah ada libur panjang. Waktu itu, katanya, libur sekolah dimanfaatkan untuk silaturahmi di kampung halaman. "Mungkin pula, dana mereka sudah banyak terkuras pada bulan tersebut," katanya. Apalagi, di bulan yang sama dimulai tahun ajaran baru yang membutuhkan dana tidak sedikit.
Sepinya terminal juga membuat sejumlah petugas diistirahatkan. Dari sekitar 66 orang petugas terminal yang dikerahkan, setengahnya sudah tak tampak. "Saat ini, kondisi terminal sudah seperti hari biasa. Jadi, pengamanan tidak perlu seperti kemarin," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
