Kamis 01 Mar 2018 18:58 WIB

Sejumlah Cabor Sebut tak Ada Masalah dengan Gizi Atlet

Di angkat besi sudah terdapat tim gizi dari ISMC

Rep: Fitriyanto/ Red: Hazliansyah
LIfter Indonesia Eko Yuli Irawan melakukan angkatan clean and jerk pada nomor putra 62 kg 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Ahad (11/2).
Foto: ANTARA FOTO/Fanny Octavianus
LIfter Indonesia Eko Yuli Irawan melakukan angkatan clean and jerk pada nomor putra 62 kg 18th Asian Games Invitation Tournament di JiExpo, Jakarta, Ahad (11/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lifter Indonesia yang menjadi andalan Indonesia di nomor angkat besi, Eko Yuli Irawan memastikan tidak ada masalah dalam pemenuhan gizi dan suplemen di cabang olahraga angkat besi. Sebab di cabor angkat besi sudah terdapat tim gizi dari Indonesia Sport Medicine Center (ISMC) yang didukung oleh Pocari.

"Mereka menyiapkan tenaga ahli gizi dan juga tenaga psikolog untuk kita. Mereka datang satu minggu dua kali ke Pelatnas Angkat Besi," ujar Eko Yuli kepada Republika.co.id, Rabu (1/3).

Ia mengatakan, tim gizi akan memantau kecukupan kandungan gizi dalam setiap asupan makanan. Dan hasilnya dilaporkan kepada pelatih dan pengurus PB PABBSI.

Sebagai atlet, menurut Eko, ia dan rekan-rekannya di Pelatnas mengonsumsi apa yang telah disiapkan oleh tim gizi. Berbeda dengan Pelatnas Sea Games 2017 lalu yang lebih banyak mengikuti menu yang disiapkan di hotel.

"Kalau saat ini kita bisa minta variasi, tetapi semua sudah dinilai lebih dulu asupan gizinya. Sedangkan untuk suplemen kita sudah menggunakan sebagian," kata dia.

Eko yang saat ini masih dalam masa penyembuhan karena typus, baru akan bergabung lagi ke Pelatnas pada 10 Maret mendatang.

Sementara Ketua Umum Indonesia Jetsport Boarding Association (IJBA), Syaiful Ihsan, mengungkapkan, urusan gizi atlet di cabang Jetski tidak ada masalah.

"Kita sudah menggunakan tenaga ahli gizi bahkan juga tenaga pendukung lainnya, seperti psikolog untuk atlet. Ini sesuatu yang sangat penting jadi kita harus persiapkan dengan baik," ujarnya.

Wakil ketua umum Pengurus Besar Wushu Indonesia (PBWI), Ngatino juga mengungkapkan tidak memiliki masalah dengan asupan gizi atlet.

"Kita tidak berubah pemberian makanan, seperti saat masih dibawah PRIMA. Bahkan lebih kita tingkatkan lagi untuk asupan gizi untuk atlet Asian Games 2018 ini," kata dia.

Sebelumnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat menemukan empat kendala yang muncul dalam program pemusatan pelatihan nasional (pelatnas) cabang-cabang olahraga Asian Games 2018 sebagai hasil pemantauan sejak awal Januari.

Empat kendala program pelatnas itu adalah kepemilikan asuransi bagi atlet, keberadaan ahli gizi dan suplemen, sosialisasi zat doping, serta kebutuhan peralatan yang kurang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement