Kamis 08 Feb 2018 21:15 WIB

Ini Alasan INASGOC Buka Satu Pintu GBK Selama Asian Games

INASGOC hanya membuka pintu Plaza Barat.

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Israr Itah
Suasana pertandingan basket pada turnamen invotasi bola basket.
Foto: INASGOC-Antara/Andika Wahyu
Suasana pertandingan basket pada turnamen invotasi bola basket.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) Erick Thohir mengungkapkan, selama Asian Games 2018, INASGOC hanya membuka satu pintu bagi penonton untuk masuk ke Gelora Bung Karno (GBK), yakni pintu Plaza Barat. Ini sudah diuji coba sejak Turnamen Invitasi Asian Games 2018 dari 8 sampai 15 Febuari.

"Pada Turnamen Invitasi saat ini, pintu hanya akan dibuka satu untuk semua tiket. Jadi penonton harus jalan ke basket, ke voli, ke atletik, ke panahan," kata Erick, di Jakarta, Kamis (8/2).

Erick mengatakan penggunaan satu pintu ini diberlakukan untuk mengurangi kemacetan. Selain itu, menurutnya, kebijakan ini dapat membuat masyarakat semakin displin dan berpartisipasi dalam mengurai kemacetan.

"Ini bagian dari perubahan kultur karena kami juga mau, sebagai warga Jakarta jangan cuma mengeluh macet, tapi tidak mau mengubah sikap. Nanti pada saat Asian Games sama-sama pakai kendaraan umum, sama-sama biasa jalan," katanya.

Erick berharap Asian Games 2018 nanti akan memberikan warisan yang bermanfaat. Tidak hanya venue-venue dan gedung-gedung megah tapi juga memberikan warisan kultural. Seperti halnya dengan membuka satu pintu masuk ke Kompleks GBK.

"Saya yakin kita akan terbiasa karena sudah banyak yang mengeluh, 'nanti kalau hujan gimana, parkirnya jauh'. Di Olimpiade Rio (de Janeiro) itu orang jalan jauh, karena itu bagian dari perubahan kultur masyarakat," katanya.

Untuk mengurangi kemacetan INASGOC juga sempat mengusulkan libur sekolah dan perubahan jam kerja di kantor-kantor sekitar Jalan Sudirman. Tapi penutupan jalan dan membuka satu pintu untuk masuk Gelora Bung Karno akan tetap diterapkan karena dipercaya akan mengubah perilaku masyarakat. 

Erick mencontohkan perubahan perilaku masyarakat Cina setelah menjadi tuan rumah Olimpiade. "Kita sebagai bangsa juga harus berubah, inilah warisan yang lain," katanya.

INASGOC juga akan menggelar banyak festival, dari budaya sampai makanan. Di GBK, penonton bisa menikmati berbagai festival sambil berjalan dari satu venue ke venue lainnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement