REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Chairman Coordination Committee Komite Olimpiade Asia (OCA) Tsunekazu Takeda menyatakan, Palembang siap menjadi tuan rumah Asian Games 2018. Tsunekazu melakukan melakukan kunjungan langsung ke komplek Jakabaring Sport City (JSC) dan mendengar langsung penjelasan Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin, Sabtu (13/1).
“Untuk kesekian kalinya kami melihat ke sini, memang progresnya sangat baik, sesuai on the track dan on progress. Kami optimistis pembangunan ini akan selesai tepat waktu,” kata Tsunekazu yang memimpin delegasi OCA bersama Ketua Inasgoc Erick Thohir.
Mantan Ketua Olimpiade Jepang ini juga memuji JSC di Palembang sebagai salah satu tempat spesial di Sumatera Selatan yang patut dibanggakan. “Mengapa? Karena semua venue cabang olahraga ada di satu wilayah yang dilengkapi dengan wisma atlet dan beberapa fasilitas lainnya yang berada dalam satu komplek. Luar biasa, sangat bagus untuk atlet,” katanya.
Tsunekazu pun berharap Sumsel menjaga komunikasi dan koordinasi dengan pemerintah Provinsi Jakarta selaku tuan rumah lainnya. “Dengan waktu yang tinggal beberapa bulan lagi, koordinasi harus lebih ditingkatkan,” kata dia.
Alex dalam paparannya di Girya Agung menyatakan, progres 10 venue di JSC sudah mencapai 100 persen. Sepuluh arena tersebut, yakni menembak, dayung, voli pantai, sepak bola wanita, tenis, soft tenis, triatlon, sepak takraw, dan boling.
“Untuk venue sport climbing dalam tahap penyelesaian renovasi. Untuk venue skateboard dan roller skate akan selesai pada waktu tiga bulan kedepan dengan melibatkan para ahli,” kata Alex Noerdin.
Selain venue, Gubernur Sumsel juga menjelaskan pembangunan landscape atau penghijauan di setiap venue akan dimulai pada Januari, pengerjaannya butuh waktu 3-4 bulan. Pembuatan landscape dibuat dengan konsep green growth sport city. Artinya, kawasan ini hijau dan tidak ada polusi,” ujarnya.
Alex juga menyatakan, saat pelaksanaan Asian Games 2018, kendaraan yang beroperasi di JSC hanya kendaraan mobil listrik dan mobil gas atau hidrogen. Mobil jenis yang lain dilarang masuk.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
