Senin 06 Oct 2014 08:00 WIB

Menurunnya Supremasi Cina dan Prestasi Impresif Korea Utara

Rep: Reja/ Red: Didi Purwadi
Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.
Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.

Oleh: Reja Irfa Widodo

Wartawan Republika Online

Hasil akhir perolehan medali di Asian Games ke-17 Incheon, Korea Selatan, kian menegaskan supremasi Tiongkok sebagai negara terkuat di arena olah raga khususnya di kawasan Asia. Negara dengan jumlah penduduk terbesar di Asia itu pun berhasil mempertahankan tradisi juara umum Asian Games, yang terentang sejak Asian Games 1982.

Di Incheon, kontingen Tiongkok berhasil mengumpulkan total 342 medali dengan catatan 151 medali emas, 108 medali perak, dan 83 medali perunggu. Raihan ini jauh meninggalkan dua negara pesaing terberat mereka, Korea Selatan dan Jepang. Tuan rumah duduk di peringkat kedua dengan raihan 79 medali emas, 71 medali perak, dan 84 medali perunggu.

Sementara Jepang harus puas mengulangi prestasinya seperti saat di Asian Games 2010 Guanzhou, Tiongkok yaitu duduk di tempat ketiga klasemen akhir perolehan medali. Kontingen dari satu-satunya negara yang mampu meraih 20 medali di tiap gelaran Asian Games itu hanya mampu mengumpulkan 47 medali emas, 76 medali perak, dan 77 medali perunggu. Posisi tiga teratas di klasemen akhir perolehan medali pun tidak berubah dengan Asian Games ke-16 di Guangzhou.

Namun jika dibandingkan dengan prestasi Tiongkok di Asian Games ke-16, empat tahun lalu, ada sedikit penurunan prestasi buat kontingen Tiongkok. Di beberapa cabang unggulan, Tiongkok justru gagal bersaing.

Seperti di cabang Voli, tim putri Tiongkok harus mengakui keunggulan tim putri Korea Selatan di babak final. Ini mejadi kekalahan pertama mereka sejak Asian Games 1998. Pun dengan tim putra, yang harus menyerah di tangan Jepang dan Korea Selatan.

Jika di Guangzhou, kontingen Tiongkok bisa meraih 199 medali emas, catatan itu jauh menurun di Incheon. Bahkan, catatan 151 emas di Incheon merupakan catatan terburuk kontingen Tiongkok sejak Asian Games Busan, 2002 silam. Namun, Asian Games ke-17 Incheon juga menyimpan optimisme tersendiri terkait kemampuan atlet-atlet asal Asia.

Dengan partispasi sekitar lebih dari 9,500 atlet dari 45 negara peserta dan memperebutkan sekitar 1,454 medali, Asian Games ke-17 mencatatkan kesuksesannya tersendiri. Selama 16 hari gelaran pesta olah raga tersebut di Asia itu, setidaknya tercatat ada 14 rekor dunia terpecahkan dan setidaknya lebih dari 40 rekor asia harus ditulis ulang karena berhasil runtuh.

''Jumlah-jumlah ini menandakan perkembangan signifikan di kawasan Asia. Semua pihak cukup puas dengan penyelenggaran dan level pertandingan yang digelar di event ini,'' kata Presiden Komite Olimpiade Asia (OCA), Sheik Ahmad al-Fahad al-Sabah, dalam sambutannya di acara penutupan Asian Games ke-17, Sabtu (4/10) waktu setempat.

Prestasi Korea Utara di kandang lawannya

Presiden OCA asal Kuwait itu kemudian menambahkan, Asian Games sebenarnya bukan hanya persaingan memperebutkan medali. Tapi, yang lebih terpenting adalah membawa harum nama bangsa dan negara anggota.

''Event ini adalah soal bagaimana atlet mereprentasikan negara mereka masing-masing. Berbuat yang terbaik dan memberikan kebanggan pada masing-masing negara. Event ini soal sportifitas, fair play, dan soal persahabatan,'' lanjut Ahmad al-Fahad.

Pernyataan Al Fahad ini pun seolah sejalan dengan penampilan impresif yang ditunjukkan kontingen Korea Utara. Meski hanya datang dengan kekuatan kontigen sekitar 150 atlet, negara serumpun sekaligus seteru Korea Selatan itu mampu membuka mata dunia terkait kekuatan olah raga mereka.

Prestasi paling mencolok tentu ditampilkan lifter asal Korea Utara, Kim Unguk. Turun di nomor 62 kg putra, Kim mampu memecahkan rekor dunia saat mampu mengangkat total beban seberat 332 kg.

Kim berhasil memecahkan rekor sebelumnya, seberat 328 kg, yang masih tercatat atas namanya. Semua rekor itu dipecahkan Kim dalam satu kesempatan, tepatnya pada 21 September 2014 atau hari kedua gelaran kompetisi Angkat Besi Asian Games ke-17.

''Dia benar-benar luar biasa. Mungkin rekor itu baru bisa dipecahkan dalam 1000 tahun lagi,'' ujar manajer tim Angkat Besi Indonesia, Alamsyah Wijaya, mengungkapkan kekagumannya terhadap Kim.

Di cabang angkat besi, para lifter-lifter Korea Utara memang benar-benar berjaya. Secara total, para lifer Korea Utara itu berhasil memecahkan lima rekor dunia dari sembilan rekor dunia yang pecah di sepanjang kompetisi Angkat Besi pada Asian Games ke-17. Prestasi impresif Korea Utara pun terukir di cabang-cabang lain.

Di sepak bola wanita, tim Korea Utara berhasil memastikan raihan medali emas setelah mengalahkan timnas Jepang 3-1. Sementara di sepak bola pria, timnas Korea Utara mampu melaju ke babak final dan berhadapan dengan Korea Selatan.

Meski kalah 0-1 lewat gol di babak perpanjangan waktu, tapi penampilan timnas Korea Utara mampu menyulitkan tuan rumah dan memaksakan laga berjalan hingga babak perpanjangan waktu.

Tampil di kandang ''musuh''nya lantas tidak membuat para atlet Korea Utara gentar. Justru kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan Kim Unguk dan kawan-kawan tampil maksimal. Kesempatan untuk bisa menyanyikan lagu kebangsaan dan melihat bendera Korea Utara untuk bisa berkibar lebih tinggi dibanding negara lainnya, terutama Korea Selatan, jelas membakar semangat para atlet Korea Utara untuk memberikan kebanggan buat negaranya.

Imbasnya prestasi kontingen Korea Utara di Asian Games ke-17 ini jauh lebih baik ketimbang raihan mereka di Asian Games Guangzhou, empat tahun silam. Pada saat itu, kontingen Korea Utara hanya mampu meraih enam medali emas, 10 medali perak, dan 20 medali perunggu. Hasil ini akhirnya membuat mereka harus puas berada di urutan ke-16 klasemen akhir perolehan medali Asian Games ke-16.

Sementara di Asian Games ke-17 Incheon, kontingen Korea Utara mampu duduk di 10 besar klasemen akhir perolehan medali, tepatnya di peringkat ketujuh. Catatan 11 medali emas, 11 medali perak, dan 36 medali perunggu tentu menjadi raihan yang bisa dibilang impresif dari kontingen yang hanya mengandalkan 150 atlet.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement