Sabtu 04 Oct 2014 06:40 WIB

Lebih Murah dengan Gas

Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.
Asian Games 2014 Incheon, Korea Selatan.

Oleh: Reja Irfa Widodo

dari Incheon, Korea Selatan

Jika diamati di setiap bagian dalam bagasi Taksi di Incheon selalu terdapat sebuah tabung gas berukuran persis seperti gas 12 kg di tanah air. Tabung ini merupakan sumber bahan bakar utama di setiap taksi di Incheon dan Korea Selatan pada umumnya.

Berdasarkan pembicaraan singkat dengan Jo Seungho (53 tahun), supir taksi asal Incheon, gas memang telah digunakan sebagai bahan bakar utama setiap taksi di kota pelabuhan tersebut. Harga yang ditawarkan menjadi alasan kuat kenapa seluruh taksi di Incheon menggunakan BBG.

Di Incheon, harga bahan bakar gas (BBG) memang jauh lebih murah dengan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Dalam sekali pengisian bahan bakar dengan menggunakan BBM, Seungho harus mengeluarkan uang sebesar 1500 won (sekitar 150 ribu rupiah). Berbeda halnya jika menggunakan BBG, Seungho cukup merogoh kocek sedalam 1000 won.

Seungho pun bisa dengan mudah menemukan depot-depot pengisian BBG, ketimbang BBM. Menurutnya, dia harus mengarahkan kendaraannya ke pinggiran kota Incheon, seperti Ganghwa, hanya untuk bisa mendapatkan BBM. Sementara depot-depot pengisian BBG tersebar di pusat kota Incheon. ''Lebih murah dan gampang menggunakan gas,'' katanya.

Tidak hanya itu, keuntungan lain yang berasal dari penggunaan gas adalah minimnya pencemaran udara lewat gas buangan kendaraan bermotor. Jika menggunakan BBM, asap buangan kendaraan bisa dapat begitu pekat dan tebal, namun dengan BBG, asap buangan knalpot kendaraan jauh lebih ramah lingkungan. Hampir tidak ditemukan asap yang pekat dan tebal dari gas buangan kendaraan yang menggunakan BBG.

Seungho lantas menunjuk transportasi lain yang juga menggunakan BBG. Adalah bus-bus yang melayani trayek dalam kota yang juga sudah beralih menggunakan BBG. Namun tidak seperti taksi, yang menggunakan BBG jenis LPG, bus-bus kota di Incheon menggunakan BBG jenis CNG (Compressed Natural Gas). Meski tidak bisa menyebut harga pasti CNG, tapi menurut Seungjo, harga CNG jauh lebih mudah ketimbang LPG.

Sementara buat kendaraan-kendaraan pribadi, lanjut Seungho, para pemilk kendaraan diberikan pilihan terkait pengunaan bahan bakar utama. Tentu dengan konsekuensi-konsekuensi yang menyertainya, termasuk harga jual BBM yang cukup tinggi. Bahkan, untuk mobil-mobil keluaran terbaru, pemilik kendaraan bisa menggunakan teknologi Hybrid yang bisa menggunakan dua jenis bahan bakar tersebut.

Kondisi-kondisi ini seolah sejalan dengan rencana besar Incheon untuk menjadi kota paling ramah lingkungan di dunia. Selain itu, kebijakan penggunaan BBG juga sejalan dengan upaya pemerinta kota Incheon dan Korea Selatan pada umumnya untuk mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan bahan bakar minyak, yang memang telah menjadi isu global termasuk di tanah air.

Upaya pemerintah untuk bisa secara perlahan mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar minyak bisa dimulai dengan menerapkan kebijakan penggunaan bahan bakar gas untuk transportasi-transportasi umum lain, tidak hanya untuk Busway. Meski hal itu kemungkinan besar akan memerlukan waktu panjang terutama dalam hal sosialisasi dan infrastuktur pendukung.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement