REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasangan ganda campuran recurve Indonesia, Riau Ega Agata Salsabila-Diananda Choirunisa, harus puas dengan medali perak pada turnamen uji coba Asian Games 2018 di Lapangan Panahan Senayan, Jakarta, Rabu. Ega/Diananda yang gemilang pada SEA Games 2017 Malaysia, harus menyerah pada final dengan skor 5-3 (37-38, 36-37, 38-37, 37-37) sehingga medali emas harus diserahkan ke pasangan Taiwan, Wei Chun-Heng/Peng Chia-Mao.
"Meski kalah, secara umum progres kami terus mengalami peningkatan sejak menjalani pemusatan latihan. Dengan test event ini, kami bisa melihat apa saja yang menjadi kelemahan," kata Riau Ega usai menerima medali.
Pada final ganda campuran recurve ini, pasangan Indonesia sebenarnya bermain cukup bagus. Namun pasanganTaiwan ternyata lebih tenang, meski baru pertama kali merasakan lapangan panahan di komplek Gelora Bung Karno Jakarta.
Angin yang cukup kencang tidak menjadi kendala bagi Wei Chun-Heng/Peng Chia-Mao. Tidak hanya angin, hujan yang menguyur saat final tidak mengganggu konsentrasi pada pertandingan yang disaksikan langsung Ketua Umum PB Perpani Titiek Soeharto itu.
Sementara Diananda mengatakan hasil test event ini akan dijadikan motivasi mengingat persaingan pada Asian Games 2018 jauh lebih ketat meski Indonesia menjadi tuan rumah. Apalagi pada turnamen uji coba ini beberapa negara unggulan seperti Korea Selatan dan Jepang tidak terlibat.
"Setelah ini saya harus latihan, latihan, dan latihan. Adaptasi dengan lapangan harus terus kami lakukan selain try out," katanya usai pertandingan.
Perak yang diraih pasangan Ega Agata Salsabila dan Diananda Choirunisa merupakan medali kedua yang direbut tim Indonesia. Sebelumnya medali pertama dipersembahkan oleh pasangan Akbar Yoke Rizaldi/Yurike Nina Bonita pada nomor ganca campuran compound dengan meraih medali perunggu.
"Kami sudah berjuang. Tapi kondisi di lapangan berbeda. Target awal kami jelas menjadi yang terbaik. Ini adalah langkah awal. Semoga pada Asian Games nanti kami bisa meraih hasil yang lebih baik," kata Akbar.