LONDON--Raja baja asal Inggris Lakshmi Mittal tertarik mengambil alih saham perusahaan tambang asal Australia, Rio Tinto. Saat ini Rio Tinto masih bersitegang dengan BHP Billiton yang juga menawarkan akuisisi senilai 165 miliar dolar AS namun dinilai terlalu rendah.
''Mittal mempertimbangkan untuk mengambil alih Rio Tinto dari pemegang saham,'' ujar seorang bankir yang enggan disebutkan namanya seperti dilansir dari Financial Times. Dalam harian bisnis tersebut, pengusaha terkaya se-Inggris yang berdarah India itu disebut-sebut tertarik lantaran ingin menjamin pasokan ore besi yang akan digunakannya untuk mengembangkan industri bajanya.
Perusahaan baja milik Mittal, ArcelorMittal SA Ahad lalu menyatakan menambah sahamnya di perusahaan tambang Australia Macarthur Coal Ltd menjadi 19,9 persen. Penambahan saham sebanyak lima persen dari semula 14,9 persen itu bernilai 212 juta dolar Australia atau setara 204 juta dolar AS). Arcelormittal membeli lima persen saham tersebut dari Talbot group Holdings, perusahaan yang dimiliki perintis Macarthur, ken Talbot.
Dalam pernyataannya, perusahaan baja terbesar dunia itu membeli saham Talbot untuk menjamin sediaan pasokan bahan mentah seiring kenaikan harga komoditas dunia. Macarthur memasok lebih dari sepertiga bubuk batu bara dunia yang digunakan untuk memanaskan tungku baja.
Bulan lalu ArcelorMittal mendekati Macarthur terkait potensi pengambilalihan saham namun pembicaraan keduanya berakhir pekan lalu tanpa ada kesepakatan. Macarthur menyatakan, perusahaan terbuka kepada ArcelorMittal sebagai pemegang saham substansi dan menginginkan hubungan jangka panjang sebagai konsumen.
ArcelorMittal yang memproduksi sekitar 10 persen baja di seluruh dunia menginvestasikan 843 juta dolar Australia atau 810 juta dolar AS untuk menambah sahamnya di Macarthur. Nilai tambangnya senidir sekitar empat miliar dolar AS.
Seakan haus investasi, ArcelorMittal baru saja menandatangani kesepakatan dengan Hunan Valin Steel Tube and Wire Co untuk membangun pabrik baja senilai lima miliar yuan atau setara 729 juta dolar AS.
Dalam laporannya kepada Bursa Saham Shenzhen, Hunan Steel menyatakan dalam usaha joint venture tersebut, perusahaan memiliki 34 persen saham. Sementara ArcelorMittal dan Hunan Valin Group, induk usaha Hunan Steel, masing-masing 33 persen.
Perusahaan joint venture yang bernama Valin ArcelorMittal Automotive Steel Ltd akan berlokasi di Provinsi Hunan di pusat Cina. Kapasitas tahunan pabrik tersebut 1,2 juta ton lempeng baja untuk industri otomotif.
Pada Ahad lalu Mittal mendapatkan berita gembira. Lembaga investasi perbankan terbesar dunia, Goldman Sachs, menunjuknya sebagai komisaris independen. Ia bergabung bersama 12 orang lainnya dalam jajaran komisaris dan akan menilai audit, kompensasi, serta pengelolaan korporasi dan nominasi komite perusahaan.
''Lakhsmi Mittal sudah mengubah industri global dan sedang dalam proses mengelola produksi baru, mengidentifikasi nilai yang tidak realistis serta pertumbuhan yang luar biasa,'' ujar Presdir dan CEO Goldman Sachs Lloyd Blankfein. ''Dia mengerti ekonomi global dan beroperasi di berbagai penjuru dunia''.
Mittal mendirikan perusahaan Mittal Steel Co pada 1976 dan menduduki posisi CEO sampai 2006 ketika perusahaan mengakuisisi Arcelor SA dan berubah nama menjadi ArcelorMittal. Mittal juga menjadi petinggi di perusahaan pembuat Airbus, European Aeronautic Defence & Space NC (EADS) serta bank di India, ICICI Bank Ltd.n afp/ap/ria